Popular Post

Archive for 2013

Social Media & Kenyataan

By : Arif Ilham Habib
Social media menurut opini saya sering menciptakan “Kepuasan Semu” bagi penggunanya…
Terkadang kita mengkritik banyak orang dan pihak… mengumbar impian-impian…. seakan-akan kita TELAH “berteriak”  dan “bekerja” hingga terasa “lelah” di facebook atau twitter… Sehingga muncul perasaan bahwa “tugas” sudah selesai….
WHAT???? Ayo bangun dong! Kalo mau membuat perubahan NYATA dan mewujudkan MIMPI nggak cukup hanya di social media! Butuh aksi NYATA di dunia yang NYATA bukan di dunia MAYA!
Semoga artikel dan komik ini mampu membangunkan saya dari seorang DREAMER menjadi DOER! (Bukan bibir dower loh :p)

Redesain Iklan Layanan Masyarakat

By : Arif Ilham Habib

Analisis dan Konsep Iklan

Pergaulan Bebas Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Permasalahan Free Sex atau Pergaulan Bebas saat ini adalah isu global yang sedang marak, bukan terkait permasalahan medisnya semata tetapi justru juga permasalahan sosial. Dampak yang begitu besar terjadi akibat masalah pergaulan bebas. Salah satu akibat dari pergaulan bebas adanya timbulnya banyak penyakit yang menjadi akibat dari hubungan diluar nikah, salah satunya adalah penyakit AIDS. AIDS adalah sekumpulan penyakit kompleks yang mematikan dan memang belum ada obat yang mampu menghentikannya 100%. Jadi obat terampuh bagi AIDS adalah pencegahan. Perkembangan iklan saat ini menjadi sebuah langkah awal yang penting terhadap pencegahan pergaulan bebas. Sebagaimana dampak yang timbul dari masyarakat tentang pengaruh terhadap pesan-pesan yang melarang terjadinya pergaulan bebas secara langsung dan tidak langsung. Masyarakat cenderung akan sadar apabila diingatkan, jadi sebuah iklan akan menjadi sebuah pesan yang akan menyadarkan masyarakat tentang perkembangan sekelompok masyarakat.
Konsep yang timbul adalah sebuah larangan pergaulan bebas. Dikarenakan masyarakat saat ini cenderung berbuat sewenang-wenang tanpa memikirkan akibatnya.  Istilah pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat manusia, kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil cipta karya manusia, karena dapat membawa perubahan yang positif bagi perkembangannya kemajuan industri masyarakat. Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatif yang diakibatkan oleh perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya pergaulan bebas tanpa batas.
Konsep desain yang timbul adalah sebuah pencegahan dan mengawasan terhadap pengaruh dari pergaulan bebas. Divisualisasikan dengan pemisahan gender oleh tangan yang bertujuan menjauhkan pengaruh pergaulan bebas dikarenakan sebuah hubungan timbal balik antara laki-laki dan perempuan akan memicu tindakan yang tidak diinginkan. Secara garis besar yaitu memperbaiki cara pandang dengan mencoba memberikan pandangan optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-an gan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga para remaja bisa terhindar dari pengaruh pergaulan bebas. Tanda visual berupa tangan disini adalah sebuah tindakan pencegahan dari pihak yang bertanggung jawab yaitu seperti peran orang tua atau lembaga yang dapat membimbing anaknya untuk menjauhi dan menyelamatkan sebuah generasi dari bahaya pergaulan bebas. Arti dari tangan yang disiluet ini adalah menampakkan sebuah bayangan yang mampu bertanggung jawab dan dapat dipercaya untuk melindungi terhadap pergaulan remaja tanpa memandang latar belakang.
Latar belakang berupa old paper yang dapat dimaknai dengan lembaran kelam lama generasi pemuda yang dari dulu mendambakan sebuah kesetabilan. Warna yang khas dari latar belakang ini memancarkan sebuah semangat untuk merubah sesuatu yang ada menjadi lebih baik dan dapat menjadi lebih dinamis. Lebih penting dari itu adalah kemampuan kita member sebuah makna pada kehidupan ini. Dengan memberi makna pada kehidupan, maka kita akan memahami nilai-nilai misi hidup kita. Bekerja selaras dengan makna hidup yang berisi nilai-nilai misi kehidupan, akan menjadikan manusia hidup penuh gairah dan berbahagia. Berilah makna dalam hidup, lakukan pengamatan di sekeliling secara cermat dan kerjakan dengan
Visual teks yang berada pada iklan layanan masyarakat yaitu “sex? not yet! We Give Our lives to develop first” yang berarti “seks? belum! Kami Berikan Hidup kita untuk mengembangkan pertama”. Disini dimaksudkan untuk mencegah para remaja untuk tidak terpengaruh kepada pergaulan bebas, dan untuk menjauhi itu dilakukan sebuah tindakan yang mengalihkan perkembangan pergaulan bebas. Dikarenakan para generasi muda adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Bahwasannya sebuah pergaulan itu ada tingkatannya. Perkembangan pergaulan bebas akan meracuni para remaja apabila remaja itu tidak mempunyai kegiatan positif tentang kegiatan dalam hidupnya. Arti dari ‘Kami Berikan Hidup Kita’ ialah sebuah pengorbanan para generasi muda untuk memajukan perkembangan yang ada pada dunia saat ini, memberikan sebuah kontribusi untuk meningkatkan kuallitas generasi muda yang ada pada. Uniknya disini adalah sebuah penjelasan tentang “Develop First” adalah sebuah perintah ajakan tentang bagaimana cara menanggulangi masalah tentang pergaulan bebas dengan cara yang baik dan dapat bermanfaat. Pencegahan sebuah pergaulan bebas akan efektif apabila para remaja mempunyai kegiatan yang jelas dalam hidupnya, seperti mengikuti sebuah organisasi yang bersifat positif dan dapat berkembang. Jadi untuk para remaja tidak khawatir lagi dengan pergaulan bebas karena ada sebuah kegiatan yang positif.  Tulisan “Cegah Dari Dini Potensi-Potensi Free Sex” bertujuan untuk memangkas potensi-potensi pergaulan bebas dalam kehidupan anak remaja, karena pergaulan pada saat ini tidak lepas dari pengawasan dan bimbingan orangtua atau pihak-pihak yang berwenang untuk berusaha menjaga anak didiknya untuk tidak terjerat dalam pengaruh pergaulan bebas. Visualisasi teks dalam iklan layanan masyarakat ini ditekankan pada tulisan “Free Sex” dan “Sex”  yang berwarna merah dimaknai dengan efek yang menandakan bahwa pergaulan bebas itu berbahaya. Namun berbeda dengan makna yang ditekankan pada tulisan “First”, dalam tulisan ini warna merah ditekankan memberi arti gairah dan memberi energi dan menyerukan terlaksananya suatu tindakan.
Dari semua konsep saya ini dapat disimpulkan yaitu sebuah cara penanggulangan masalah tentang pergaulan bebas yang terjadi pada generasi muda. Disini semua konsep saling berhubungan satu sama lain dan menjadi sebuah pengertian bahwa pergaulan bebas itu dapat ditanggulangi dengan pencegahan cara yang baik dan benar oleh orang-orang yang bertanggung jawab serta dapat memberikan sebuah solusi. Setiap pengorbanan para generasi muda untuk memajukan perkembangan yang ada pada dunia saat ini adalah penting, sehingga para generasi muda dihimbau untuk sadar diri dan dapat mengerti tentang bahayanya pergaulan bebas.
By : Arif Ilham Habib
Nimana dwimatra atau seringkali disebut nirmana dua dimensi biasanya dibuat di atas media canvas atau kertas. nirmana dwimatra masuk dalam tutorial desain grafis. Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa.

Di dalam Nirmana, seseorang akan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan seni rupa dan desain pada level dasar seperti mempelajari garis, bidang, bentuk dan gempal ( dimensi dan tebal ). Pada nirmana dwi matra biasa kita akan mempelajari bagaimana nirmana dibentuk sesuai dengan tata rupa yang pastinya mempunyai kaidah dan prinsip seni rupa.

Untuk mendapatkan nirmana dwi matra biasanya dimulai dari pembuatan objek dasar seperti persegi, lingkaran, segitiga, segi lima, segi enam dan bentuk dasar lainnya. Bentuk dasar tersebut kemudian ditata dan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah pola. Pola dan bentuk dari nirmana dwimatra biasanya disusun dengan cara memutar objek dua dimensi ( rotate ), memiringkan objek ( skew ), menduplikasi objek ( duplicate ), merubah ukuran ( transform ), membalik objek dwimatra ( mirror ), dan atau langkah kombinasi dari kesemuanya.

Arti Daripada Desain Grafis

By : Arif Ilham Habib
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).
Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak....

Sejarahnya
Pada tahun , Henry Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan desain bergaya Victoria.
Dari tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan buku karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and Crafts , dan membuat buku dengan desain yang lebih bagus dan elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya. Morris membuktikan adanya potensi pasar untuk produk-produk desain grafis. Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya –karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara langsung mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan desain grafis pada awal abad ke 20.
Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.
Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama yang menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya
The signage in the London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern yang menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916.
Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll.
Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928 dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah tipografer yang berpengaruh besar dalam ilmu desain grafis yang kita kenal sekarang ini. Mereka mempelopori teknik produksi yang digunakan sepanjang abad ke 20. Pada tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak pengakuan dan mulai banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis meningkat pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh besar pada desain di Amerika. Nama- nama yang terkenal diantaranya Adrian Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand(yang dari akhir 1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996 menggunakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya padaiklan dan desain logo.
Perkembangan industi desain grafis tumbuh seiring dengan perkembangan konsumerisme. Hal ini menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain yang tertuang dalam First Things First manifesto yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 dan diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalah Émigré. Konsumerisme terus tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain grafis. Hal ini menarik para praktisi desain grafis, beberapa diantaranya adalah : Rudy VanderLans, Erik Spiekermann, Ellen Lupton and Rick Poynor.

Batasan Media

Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

Prinsip dan unsur desain

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Peralatan desain grafis

Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual.
Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.
Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.

Ada beberapa software yang digunakan dalam desain grafis:
Desktop publishing
Adobe Photoshop
Adobe Illustrator
Adobe Indesign
Coreldraw
GIMP
Inkscape
Adobe Freehand
Adobe image ready
CorelDraw
Adobe Page Maker
Paint Tool SAI
Webdesign
Adobe Dreamweaver
Microsoft Frontpage
Notepad
Adobe Photoshop
Audiovisual
Adobe After Effect
Adobe Premier
Final Cut
Adobe Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash
Ulead Video Studio
Magic Movie Edit Pro
Power Director
Rendering 3 Dimensi
3D StudioMax
Maya
AutoCad
Google SketchUp
Light Wave
Blender
Softimage

Source : Wikipedia.com

3 Kompetensi untuk menjadi Profesional Sejati

By : Arif Ilham Habib
Roda waktu terus bergerak, dan hidup terus menggelinding. Dalam perjalanan panjang itu kita terus menerus diminta untuk merekahkan segenap potensi dan kapabilitas. Kita terus ditagih untuk membentangkan ruang pertumbuhan agar self-competency bisa selalu bermekaran. Sebab, tanpa spirit untuk melakukan never ending self-improvement, tidakkah itu berarti kita telah membunuh asa untuk menjadi insan yang lebih sempurna?

Dan persis disitulah kita kemudian digedor pertanyaan yang bunyinya begini : adakah kompetensi kita hari ini lebih baik dibanding sebulan atau setahun silam? Adakah kompetensi kita selama ini bisa terus dibentangkan menuju titik-titik kesempurnaan? Atau sebaliknya : selama ini kompetensi kita going nowhere - redup dan kian terkoyak ditengah roda waktu yang terus bergerak?

Namun pertanyaan lain yang mungkin tak kalah penting adalah ini : kalaulah kita masih punya spirit untuk terus bergerak, untuk terus melenting, untuk terus menemukan ruang dimana kompetensi kita bisa menemukan tempat terindah agar tumbuh bermekaran; maka jenis kompetensi apa yang layak dikuasai? Kepingan kompetensi seperti apa yang mesti didekap erat agar kita bisa menjadi insan yang lebih sempurna, insan yang lebih paripurna?

Ditengah keriuhan hari Senin pagi yang mulai membuncah, ditengah tumpukan pekerjaan yang sebentar lagi mungkin akan menenggelamkan Anda – maka ijinkan saya untuk menyelipkan sekeping narasi tentang 3 jenis kompetensi yang barangkali penting untuk direnungkan. Ada begitu banyak ragam kompetensi yang mungkin harus kita kuasai; namun tiga kompetensi ini merupakan core competencies yang patut ditelisik dengan penuh kesungguhan. Inilah tiga jenis kompetensi yang barangkali akan membekali kita dalam petualangan panjang menjadi insan yang kian sempurna.

Kompetensi yang pertama adalah ini : strong need for achievement.
Gantungkan cita-citamu setinggi langit, nak. Begitu kidung yang dulu pernah kita dengar dengan penuh nada syahdu dari ibu kita. Tidak pernah orang tua kita berujar : gantungkan cita-citamu setinggi plafon rumah, nak.

Maknanya jelas : hidup kita terasa akan lebih sumringah kalau saja dalam raga ini bersemayam sejenis keteguhan untuk mengukir hasil kerja terbaik. Sebuah orientasi yang kental dengan semangat untuk merajut sebuah karya yang bermakna (meaningful achievement). Sebuah sikap untuk mempersembahkan kepingan pekerjaan yang layak diapresiasi.

Dan sungguh, orientasi semacam itu akan mendorong setiap insan untuk menghamparkan tanggungjawab dan dedikasi, kegigihan dalam bekerja, keihklasan dalam bertindak, dan spirit saling bekerjasama demi tercapainya common goals and purposes. Tidakkah lingkungan kita (kantor, organisasi, perusahaan) akan menjelma menjadi taman yang begitu indah kalau setiap insan bisa punya kompetensi semacam itu?

Kompetensi yang kedua adalah ini : learning spirit. Alunan ilmu terus
mengalir sederas ombak di lautan, dan pengetahuan terus menetes seperti hujan di pagi hari. Lalu kalau kita tidak memiliki kegairahan untuk terus memetik sejumput ilmu, bukankah kita hanya akan menjadi manusia-manusia yang tidak relevan?

Itulah kenapa kompetensi ini begitu penting : sebab dengan semangat untuk meringkus kepingan pengetahuan yang luas membentang, benih ketrampilan dan keahlian kita bisa terus tumbuh berkembang. Itulah kenapa Anda harus terus menenggelamkan diri Anda dalam beragam aktivitas pembelajaran : ikut seminar atau pelatihan yang relevan, menjelajah pengetahuan secara online, rajin membaca buku, atau selalu bergairah untuk melakukan sharing knowledge dengan rekan sekantor.

Kompetensi yang terakhir adalah : spirituality intelligence. Tentu saja hidup
akan lebih mulia dan indah kalau segenap pekerjaan yang kita lakukan di kantor selalu bisa ditautkan pada sejenis pengabdian kepada Sang Pemberi Pekerjaan. Inilah sebuah kompetensi yang akan terus mengajak kita untuk terus bersandar pada etika moralitas, perilaku kerja yang sarat integritas, dan juga kuyup dengan tindakan yang penuh keluhuran.

Dan itulah sejenis kompetensi yang akan terus menggandeng kita untuk tenggelam dalam aura religiusitas yang menghanyutkan dan kemuliaan hidup yang menentramkan.

Achievement orientation yang menggumpal. Learning spirit yang terus membahana. Dan semuanya dibalut dalam spirituality intelligence yang penuh keagungan. Hidup barangkali akan terasa begitu wangi kalau saja kita bisa menjalankan tiga kompetensi ini dengan penuh keteguhan.

- Copyright © Hamz Blog - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -